Kehadiran teknologi tentu sudah mulai menjadi dominan di berbagai kalangan masyarakat, terutama di era industri 4.0 saat ini. Sudah banyak kegiatan masyarakat yang menggunakan teknologi sebagai tumpuan hidup yang dimulai dari hal yang paling sederhana. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi di bidang informasi dan komunikasi. Tak terkecuali dengan dunia pendidikan, pelajaran berbasis TIK sekarang lebih gencar dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi.
Dalam berbagai penelitian dijelaskan, bahwa penggunakan TIK dirasa sangat bermanfaat dalam penyampaian pembelajaran kepada siswa. Siswa menjadi lebih aktif dan lebih tertarik dengan pembelajaran guru di kelas. Dengan demikian, pencapaian hasil belajar pun bisa meningkat. Atas dasar hal tersebut, maka kita sebagai guru perlu meningkatkan kompetensi dalam penyampaian pembelajaran khususnya pembelajaran berbasis TIK dengan membuat bahan ajar yang menarik, agar siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik.
Untuk itu saya bersama dengan teman saya Vivin Indriani, S.Pd yang juga mengikuti program Pembatik tahun 2022 menyelenggarakan sebuah kegiatan dengan mengangkat isu perkembangan teknologi bagi pendidikan yaitu "Pemanfaatan Media Pembelajaran berbasis TIK untuk menunjang pembelajaran Guru di Kelas" bagi para guru yang tergabung dalam KKG guru kelas IV Kota Probolinggo. Kegiatan ini merupakan sumbangsih kami bagi pendidikan di Indonesia, kota Probolinggo khususnya.
Pelaksanaan Kegiatan
1. Perencanaan
Pada perencanaan tahap awal kami melakukan diskusi bersama untuk membuat rencana pertemuan dengan KKG. Pada diskusi tersebut kami bersepakat bahwa nantinya kami akan memberikan materi tentang Praktik Baik dalam memberikan pembelajaran dengan menggunakan Media Pembelajaran Interaktif yang telah kami buat pada Pembatik Level 3. Alhamdulillah kami mencapai kesepakatan, saya akan membawakan materi tentang bahan ajar yang dibuat dengan menggunakan software Articullate Storyline, sedangkan teman saya membawakan materi tentang bahan ajar yang dibuat dengan menggunakan aplikasi Smart Apps Creator.
Kami juga bersepakat membuat jadwal untuk bertemu dengan ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) tingkat Gugus yaitu ibu Muji Rahayu, S.Pd., M.Si untuk meminta dukungan sekaligus meminta ijin dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
2. Negosiasi
Pada hari selanjutnya kami menemui ketua Gugus, dan Alhamdulillah, ternyata beliau menerima dengan senang hati atas rencana kegiatan yang kami ajukan dan beliau juga berencana untuk ikut andil dalam memfasilitasi penyelenggaraan acara tersebut sebagai bentuk dari kegiatan KKG di gugus beliau.
Berdasarkan hasil diskusi kami bersama ketua K3S, maka kami diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan tersebut pada hari Kamis, 26 Oktober 2022 bertempat di Ruang PKG Gugus Kecamatan Mayangan kota Probolinggo. Rencananya acara akan digelar mulai pukul 11.00 WIB setelah jam istirahat ke-2.
3. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan, ketua KKG Gugus 03 Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo yang juga sebagai Keynote Speaker membuka acara. Beliau menyampaikan pesan kepada seluruh peserta kegiatan bahwa pada era digital ini guru perlu meningkatkan kompetensinya terutama dibidang TIK. Karena sesuai dengan jamannya pola pikir anak didik juga ikut berubah. Dengan demikian, guru perlu merubah strategi / metode belajar, karena hal tersebut akan lebih dapat menarik perhatian bagi anak didik. Apalagi dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka anak didik diharapkan terfasilitasi dengan baik dalam pembelajaran.
Adapun metode yang sekarang sedang digalakkan adalah deferensiasi dalam pembelajaran kepada peserta didik. Menurut Tomlinson (2001: 45)
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.
Namun, pembelajaran terdeferensiasi tidak berarti bahwa seorang guru harus mengajar untuk masing-masing gaya peserta didik. Deferensiasi Pembelajaran juga bukanlah sebuah teknik dengan mengelompokkan peserta didik pintar atau tidak. Pembelajaran berdiferensiasi harus dimulai dari pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru menanggapi kebutuhan belajar tersebut berdasarkan 3 aspek, yaitu: kesiapan belajar (readiness) murid, minat murid, profil belajar murid.
Salah satu cara untuk memfasilitasi peserta didik dalam Diferensiasi Pembelajaran adalah dengan menggunakan perangkat pembelajaran berupa Multimedia Pembelajaran Interaktif. Dengan menggunakan perangkat pembelajaran tersebut kita dapat menyisipkan teks, audio, video, permainan, dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Dengan perangkat ini anak didik dapat menentukan sendiri gaya belajar yang sesuai dengan keinginan mereka. Gaya belajar siswa adalah kecenderungan spesifik seorang siswa dalam menangkap/menyerap dan memproses informasi/materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan perangkat belajar Multimedia Pembelajaran Interaktif, bagi anak yang mempunyai gaya belajar visual, maka mereka akan lebih meyukai bacaan-bacaan yang berupa teks dalam perangkat ajar. Bagi anak yang mempunyai gaya ajar auditori akan lebih menyukai mendengarkan materi dengan mendengarkan suara dari video yang disisipkan dalam perangkat ajar.
Pada acara inti kegiatan, teman saya yaitu Vivin Andriani, S.Pd mengawalinya dengan memberikan materi pengalaman kami dalam mengikuti kegiatan Pembatik 2022. Kemudian dilanjut dengan pemaparan tentang praktik baik dalam menggunakan software Smart Apps Creator untuk membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif yang menarik bagi murid dan memberikan beberapa contoh MPI yang dapat digunakan pada Portal Rumah Belajar yang beralamatkan di https://belajar.kemdikbud.go.id sebagai motivasi dan referensi bagi peserta kegiatan.
Pada kegiatan kedua, pemaparan saya awali dengan mempertontonkan video praktik baik pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan menggunakan Articulate Storyline sebagai pemantik dan motivasi para peserta untuk juga tertarik untuk membuat bahan ajar yang sama. Kemudian dilanjut dengan sedikit tutorial tentang cara bagaimana menggunakan software Articulate Storyline untuk membuat perangkat ajar berbasis TIK yang menarik bagi murid.
Pada akhir sesi kami memberikan kesempatan untuk tanya jawab, dan ternyata materi kegiatan ini sangat menarik bagi mereka. Para peserta juga meminta sering diadakannya kegiatan yang serupa, sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi era digital dan sebagai pengetahuan pendamping dalam menjalankan Kurikulum Merdeka.
Taklupa kami juga mempromosikan Portal Rumah Belajar sebagai sarana untuk memfasilitasi Diferensiasi Pembelajaran untuk membantu guru-guru dalam mengajar di kelas dan juga Platform Merdeka Mengajar yang menyediakan berbagai kebutuhan guru, mulai dari Perangkat Ajar, Asesmen sampai dengan Pelatihan Mandiri bersertifikat bagi guru yang ingin mengembangkan kompetensinya. Dan, Alhamdulillah kegiatan dapat diakhiri pada pukul 01.30 WIB. Harapan kami, semoga pengalaman kami dalam kegiatan menunjukkan Praktik Baik dapat menjadi motivasi dan referensi teman-teman guru di seluruh tanah air. Amiin.