Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Koneksi Antar Materi - Modul 3.1

11 min read

 

Koneksi Antar Materi

Agung Jaka Nugraha
CGP Angkatan 11 Kelas 179A
KOTA PROBOLINGGO

Tujuan Pembelajaran Khusus :

  1. CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
  2. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
~Bob Talbert~

Kegiatan Pemantik :

  1. Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Kutipan Bob Talbert menekankan bahwa mengajarkan keterampilan dasar itu penting, tetapi mengajarkan nilai-nilai yang mendalam lebih berharga. Dalam pembelajaran ini, kita tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada kegiatan pengembangan etika dan prinsip hidup.
  2. Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita? Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan mempengaruhi budaya dan atmosfer di lingkungan kita. misalnya, keputusan yang didasarkan pada keadilan dan transparansi dapat membangun kepercayaan dana rasa saling menghargai di antara rekan sejawat dan murid. sebaliknya, pribadi atau kekuasaan dapat menimbulkan ketidakpuasan dan konflik. dengan mengutamakan prinsip-prinsip seperti integritas dan empati, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif, mendukung dan produktif.
  3. Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda? Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, saya dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid dengan menanamkan prinsip-prinsip etika dalam setiap aspek pengajaran dan pengambilan keputusan. tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membimbing murid dalam memahami pentingnya nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab dan kepedulian. melalui keputusan yang saya ambil dan sikap yang saya tunjukkan, saya memberi contoh nyata tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Kutipan Hegel menggarisbawahi bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk perilaku etis. dalam modul ini, kita belajar tentang pengambilan keputusan berbasis nilai dan prinsip etika. Menghubungkan kutipan ini dengan modul, saya melihat bahwa proses pembelajaran bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan teknis, tetapi juga tentang membentuk karakter dan mempersiapkan individu untuk membuat keputusan yang etis dan bijaksana. pendidikan harus mencakup pengajaran tentang bagaimana bertindak dnegan integritas dan keadilan, bukan hanya tentang keterampilan akademis.

PERTANYAAN :

  1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Seorang pemimpin sekolah sering dihadapkan pada situasi di mana harus mengambil keputusan di tengah nilai-nilai kebajikan universal yang benar namun bertentangan satu sama lain. Situasi ini disebut sebagai dilema etika. Mengambil keputusan dalam situasi ini tidaklah mudah, karena setiap keputusan yang dibuat akan mencerminkan integritas sekolah, nilai-nilai yang dijunjung tinggi, serta menjadi panutan bagi seluruh warga sekolah dan komunitas sekitar. Hal ini sangat relevan dengan trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang menekankan bahwa seorang pemimpin atau guru harus menjadi teladan di depan (ing ngarsa sung tulodho), seperti yang telah dipelajari dalam modul 1.1 tentang pandangan filosofis Ki Hajar Dewantara. Keputusan yang diambil harus bersifat konstruktif dan didasarkan pada kebaikan yang terbaik bagi semua pihak.
  2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Guru penggerak harus memiliki nilai-nilai Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid. Nilai-nilai ini menjadi prinsip dasar yang dijunjung tinggi saat menghadapi situasi yang menuntut pengambilan keputusan, baik dalam dilema etika (benar vs benar) maupun dalam bujukan moral (benar vs salah). Dalam situasi ini, guru penggerak dituntut untuk berpikir matang dan memilih keputusan yang tepat. Nilai-nilai positif tersebut mencerminkan penerapan kompetensi sosial emosional, seperti kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, dan keterampilan berinteraksi sosial. Hal ini penting untuk memastikan pengambilan keputusan yang penuh kesadaran, sehingga dapat mengurangi potensi kesalahan dan dampak negatif.
  3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Sesi **coaching** yang telah dibahas sebelumnya dapat membantu coachee dalam pengambilan keputusan dengan mengeksplorasi berbagai alternatif solusi yang dapat diidentifikasi secara mandiri. Proses ini melibatkan pemikiran kritis dan konstruktif, yang berfokus pada nilai-nilai kebaikan dan hasil yang lebih baik. Keputusan yang diambil bisa ditinjau kembali untuk memastikan apakah keputusan tersebut sudah tepat, efektif, dan berpihak pada yang benar. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa dioptimalkan dalam proses coaching, seperti yang dijelaskan pada **modul 2.3 (Coaching untuk supervisi akademik)**. Pengambilan keputusan bukan hanya penting bagi pemimpin sekolah, tetapi juga untuk seluruh warga sekolah, sehingga coaching sangat terkait dengan proses pengambilan keputusan.
  4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika? Keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran, terutama terkait masalah etika, sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial emosionalnya. Kondisi mental dan emosional guru akan memengaruhi arah keputusan yang diambil. Berdasarkan modul **2.1 Pembelajaran Sosial dan Emosional**, jika guru tidak mampu mengesampingkan gangguan emosional yang muncul saat pengambilan keputusan, maka keputusan tersebut tidak akan melalui proses yang terstruktur, melibatkan pertimbangan paradigma, prinsip, dan langkah-langkah yang diperlukan. Hal ini menyebabkan keputusan tersebut cenderung tidak pasti dan mungkin perlu direvisi setelah guru melakukan refleksi atas apa yang telah diputuskan.
  5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik? Setiap pendidik memiliki pola pikir dan prinsip yang berbeda dalam menjalankan perannya. Perbedaan ini sejalan dengan nilai-nilai yang mereka anut. Bagi calon guru penggerak, diharapkan untuk memiliki nilai-nilai seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada siswa. Nilai-nilai ini akan mendukung terciptanya pembelajaran yang mengutamakan siswa. Jika pendidik mampu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap aktivitas pembelajaran di kelas, maka nilai-nilai tersebut akan menjadi bagian yang melekat dan membentuk moral serta etika mereka. Akibatnya, keputusan yang diambil oleh pendidik pun akan mencerminkan nilai-nilai tersebut, dengan fokus pada kepentingan anak sebagai pemimpin pembelajaran.
  6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?Seorang pemimpin diharapkan melakukan pengambilan keputusan melalui serangkaian tahapan yang meliputi paradigma, prinsip, langkah-langkah, dan pengujian untuk memastikan bahwa keputusan tersebut disusun dengan baik sebelum diimplementasikan. Jika keputusan yang diambil tidak mengikuti proses yang sistematis, diharapkan keputusan tersebut tetap berlandaskan pada nilai-nilai kebaikan dan kebajikan yang mendukung individu atau kelompok yang terlibat. Hal ini penting agar keputusan tersebut dapat membangun, merawat, dan menjaga lingkungan yang memiliki budaya positif, serta menciptakan suasana yang kondusif, aman, dan nyaman.
  7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda? Strategi pengambilan keputusan yang melibatkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah, serta pengujian keputusan, tentu menghadapi tantangan dalam penerapannya di lingkungan kita masing-masing. Tantangan ini dapat berasal dari internal individu atau kelompok yang mungkin mengalami kesulitan dalam menerima dan menerapkan pemahaman kompetensi ini. Selain itu, tantangan juga bisa muncul dari luar individu atau kelompok, seperti kendala teknis dalam pelaksanaan dan keterbatasan waktu untuk menjalani setiap tahapan proses. Oleh karena itu, pengambilan keputusan di lingkungan kita seharusnya dilihat sebagai kebutuhan bersama.
  8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda? Sebagai pemimpin pembelajaran, keputusan yang kita buat harus fokus pada penciptaan lingkungan belajar yang saling mendukung, nyaman, positif, dan kondusif, sebagai bentuk keberpihakan kepada siswa. Keputusan-keputusan tersebut sebaiknya juga dapat merangsang kemampuan berpikir kritis mereka, sehingga mereka dapat menerima dan mengekspresikan diri dalam proses belajar dengan bebas sesuai dengan cara masing-masing. Dalam menghadapi keanekaragaman potensi siswa, kita harus dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar mereka dan menyesuaikan strategi pembelajaran yang digunakan.
  9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya? Keputusan yang diambil oleh pemimpin pembelajaran dengan mengutamakan kepentingan murid akan membentuk mental dan paradigma siswa dalam memandang pendidikan serta cara belajarnya. Kematangan pola pikir ini diperoleh melalui pengalaman mereka dalam berpartisipasi dan memberdayakan potensi yang terdapat dalam keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemimpin pembelajaran. Dengan terbentuknya pola pikir dan paradigma tersebut, hal ini akan memengaruhi sikap siswa serta cara mereka menanggapi berbagai peristiwa dalam kehidupan sekarang maupun di masa yang akan datang.
  10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? Dalam modul ini, kompetensi kita semakin diperkuat dan disadarkan bahwa pengambilan keputusan tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Proses penentuan keputusan harus melalui tahapan yang konstruktif dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan yang berlaku secara adil untuk individu atau kelompok lain. Khususnya sebagai pemimpin pembelajaran, materi dalam modul ini semakin memperkuat kompetensi dan peran pendidik sebagai pemimpin yang menciptakan pembelajaran yang mendukung siswa. Hal ini sejalan dengan materi pada modul 1.1 yang membahas pandangan filosofis Ki Hadjar Dewantara, modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak, modul 1.3 mengenai visi guru penggerak, modul 1.4 tentang budaya positif, modul 2.1 mengenai pembelajaran berdiferensiasi, modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional, serta modul 2.3 mengenai coaching.
  11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? Modul ini memberikan banyak wawasan baru tentang proses pengambilan keputusan, mencakup kompetensi yang sangat luas dari segi paradigma, prinsip, dan langkah-langkah pengambilan keputusan. Kompleksitas materi ini menjadi sesuatu yang tidak saya duga sebelumnya, mengingat keputusan yang pernah saya buat sebelumnya tidak mengikuti tahapan dan proses yang terstruktur seperti yang dijelaskan dalam modul ini.
  12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah menghadapi situasi dilema etika dan bujukan moral. Namun, dalam proses pengambilan keputusan, saya hanya fokus pada kebutuhan individu atau kelompok pada saat itu. Sementara itu, modul ini menekankan bahwa keputusan harus dipandang secara holistik, dengan mempertimbangkan keterlibatan semua pihak, kepentingan, serta nilai-nilai kebajikan yang mungkin bertentangan, termasuk langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan tersebut.
  13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? Sebelum mempelajari modul ini, tahapan yang saya lakukan dalam pengambilan keputusan sangat minim pertimbangan dan rentan untuk berubah. Setelah mempelajari modul ini, saya menyadari bahwa keputusan yang akan saya ambil ke depan harus melewati tahapan yang konstruktif dalam proses penentuan dan pengambilan keputusan. Hal ini penting agar keputusan tetap berfokus pada nilai-nilai kebajikan bagi individu maupun kelompok, tidak hanya dalam konteks jangka pendek, tetapi juga jangka panjang.
  14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin? Sebagai individu dan pemimpin, terutama dalam konteks kepemimpinan pembelajaran, topik atau modul ini sangat penting. Hal ini karena dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, serta memenuhi kebutuhan sebagai individu, kita akan menghadapi banyak situasi yang mengharuskan kita untuk dapat mengambil keputusan yang terbaik.

Salam Guru Penggerak!

Guru SD, Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Probolinggo

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan prose…
  • Pada Modul 3.1 ini membahas tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Ssebagai Pemimpin. Pada tahapan alur MERDEKA saya me-Mulai dari diri, belajar mandiri denga…
  • Praktik Baik Aksi Nyata Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Fasilitator : Dewi Quraisyin Shaleh Pengajar Praktik : Hidayat M…
  • Pemetaan Aset/Sumber DayaAlhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mengikuti Pendidikan Guru Penggerak sampai dengan sekarang hampir di penghujung modul. Pada modul 3.2 ini memberi…
  •   Agung Jaka Nugraha CGP Angkatan 11 Kelas 179A KOTA PROBOLINGGO Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang di…
  •  Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber DayaBuatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana And…

14 komentar

  1. second ago
    sipp pak guru ..dari segi pemaparan sangat menginspirasi biuat saya dan menambah pengetahuan tentang materi di modul 3.1 ini..lanjutkan
    1. second ago
      makasih mak duwi
  2. second ago
    Konten yang disajikan menarik, jelas, dan mudah dipahami serta bisa dijadikan referensi bagi rekan sejawat. Semangat Pak Agung membawa dampak perubahan lebih baik.
    1. second ago
      makasi mak nurul
  3. second ago
    mantap pak agung... menambah wawasan tentang bagaimana kita harus mengambil keputusan
    1. second ago
      makasih mbak
  4. second ago
    sangat menginspirasi suhu terus berkarya
    1. second ago
      suhu drajat kah? 🤣
  5. second ago
    Paparan materi sangat lengkap dan jelas, selalu semangat dalam berkarya bapak Agung!
    1. second ago
      makasih Umi berkenan untuk mampir 😁
  6. second ago
    Subhanallah..... Pemaparan materinya sangat keren Bapak. Semoga bermanfaat bagi kita dan lanjutkan
    1. second ago
      😁 makasih buWas
  7. second ago
    Materi yang dipaparkan sangat lengkap dan jelas bisa menambah referensi dalam mempertajam modul 3.1 ini Pak, terima kasih.
    1. second ago
      makasih mbak,