Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Jurnal Refleksi 10

Alhamdulillah wa syukurillah, saya masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT, sehingga sampai pada titik ini saya masih bisa mengikuti seluruh kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini walaupun di akhir tahun ini seperti biasa, sekolah pasti mempunyai banyak kegiatan yang bertumpuk-tumpuk sehingga sedikit mengganggu jalannya aktivitas kami yang sedang menjalani pendidikan ini.

Pada kesempatan ini saya akan menuliskan Refleksi selama 2 minggu terakhir ini mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, dimana saya akan menggunakan model 4 F, yaitu Facts, Feelings, Findings, dan Future. Berikut refleksi saya.

Facts

Pada 5 November 2024, saya mempelajari modul 3.3 yang membahas tentang "Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid", khususnya bagian tentang Kepemimpinan Murid atau student agency. Konsep ini menjelaskan bahwa ketika murid memiliki kontrol atas proses pembelajarannya atau merasa dapat memengaruhi situasi yang ada, mereka mengembangkan agency—kemampuan untuk mengendalikan diri dan arah hidup mereka melalui tindakan yang mereka pilih. Dengan kata lain, murid yang memiliki agency aktif dalam mengelola proses belajar mereka, yang memungkinkan potensi kepemimpinan mereka tumbuh.

Kepemimpinan murid berkaitan dengan pembentukan identitas dan rasa memiliki terhadap pembelajaran mereka. Ketika murid mengembangkan agency, mereka didorong oleh motivasi, harapan, keyakinan pada diri sendiri, dan pola pikir perkembangan (growth mindset), yang memungkinkan mereka bergerak menuju kesejahteraan lahir dan batin. Hal ini membantu mereka bertindak dengan tujuan yang jelas dan berkembang dalam masyarakat.

Ketika murid menjadi pemimpin dalam proses belajarnya sendiri, mereka otomatis memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam pembelajaran tersebut. Melalui hal ini, mereka dapat mengembangkan kapasitas diri sebagai pemilik dari proses belajarnya. Peran kita sebagai guru adalah menciptakan lingkungan yang mendukung murid untuk memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam menetapkan tujuan, melaksanakan niat, dan merefleksikan tindakan mereka.

Modul ini juga mengidentifikasi tujuh karakteristik lingkungan yang mendukung dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid, antara lain:

  1. Lingkungan yang menyediakan kesempatan murid untuk menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif
  2. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, dimana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai positif yang didasari dengan nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah
  3. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun nonakademik
  4. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan disekitarnya
  5. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan menindaklanjuti kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok maupun golongan.
  6. Lingkungan yang menempatkan murid sebagai fokusnya sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri
  7. Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit diberbagai kesempatan

Kegiatan selanjutnya adalah Ruang Kolaborasi selama 2 hari membicarakan tentang Program yang berdampak pada Murid. Disitu saya berada dalam satu kelompok lagi dengan pada saat Ruang Kolaborasi di awal-awal Pendidikan Guru Penggerak, yaitu bersama Bu Nurul, Bu Lilik, Bu Cholifah, dan Bu Hernita. Kami membahas tentang program SELIRIK yang merupakan akronim dari "Senin Literasi Asik". Asik disini ada kepanjangannya yaitu, Aktif belajar, Seru dan Menyenangkan, Inovatif, dan Kreatif.

Alur selanjutnya adalah Demonstrasi Kontekstual dimana saya harus membuat rencana perubahan terkait dengan program/kegiatan di sekolah atau di kelas. Dan kemudian dilanjut dengan Elaborasi Pemahaman pada tanggal 15 November 2024.

Feelings

Saya merasa sangat bahagia telah mencapai modul terakhir dari PGP Angkatan 10. Walaupun ada banyak tugas yang harus diselesaikan dan dengan waktu yang agak mepet, saya bersyukur bisa menyelesaikannya tepat waktu dengan cara membuat penjadwalan dan pembagian waktu. Saya juga merasa sangat berterima kasih atas kesehatan dan kesempatan yang memungkinkan saya belajar hingga modul 3.3 ini serta menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah.

Di sisi lain, ada kesedihan yang muncul karena minggu ini adalah minggu terakhir kami berkolaborasi dengan fasilitator kami ibu Dewi Quraisyin Shaleh, yang telah memberikan banyak ilmu dan bantuan berharga selama program ini. Meski kami belum pernah bertemu langsung, bimbingannya sangat membantu. Saya juga menyadari kekurangan dalam mengikuti program ini, seperti tugas yang terlewat dan terlupa. Rasa terima kasih yang mendalam saya sampaikan kepada ibu Dewi dan bapak Dayat selaku Pengajar Praktik kami, atas bantuan serta pengingat yang mereka berikan, dan berharap dapat menyampaikan terima kasih ini secara langsung di masa mendatang.

Findings

Modul 3.3 telah memperkaya pemahaman saya dalam merancang kegiatan yang memberikan dampak positif bagi murid, khususnya dalam membangun kepemimpinan murid atau student agency. Untuk mencapai tujuan ini, penting untuk mempertimbangkan suara dan pilihan mereka agar tercipta rasa kepemilikan terhadap program yang diikuti. Langkah awal dalam merancang program yang berdampak adalah melakukan pemetaan potensi dan aset sekolah, atau asset mapping. Dengan begitu, kita dapat mengoptimalkan program sekaligus mengantisipasi berbagai hambatan yang mungkin muncul. Program yang terstruktur dengan baik ini juga akan mendukung pencapaian visi dan misi sekolah.

Future

Ke depan, saya berencana merancang program yang mengintegrasikan Aset dengan Program Yang Berdampak Pada Murid melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam pelaksanaannya, saya akan bekerja sama dengan rekan dan murid di sekolah untuk merancang kegiatan yang bertujuan menumbuhkan kepemimpinan murid. Saya akan memastikan bahwa suara dan pilihan mereka diakomodasi dalam proses perancangan, sehingga tercipta rasa memiliki terhadap hasil akhirnya. Dengan pendekatan ini, saya berharap program yang kami buat akan memberikan dampak positif yang bermakna bagi murid.

Sekian jurnal dari saya yang terakhir ini. Mohon maaf atas segala kekurangan disaat pelaksanaan pendidikan guru penggerak selama 6 bulan ke belakang, karena saya sebagai manusia biasa tidak pernah luput dari kesalahan.

Ke taman bunga petik melati,
Harumnya semerbak di pagi hari.
Ilmu dan bimbingan kini terpatri,
Meski berpisah tetap di hati
.

Selamat tinggal, kawan seperjuangan,
Jalan baru kini terbuka lebar.
Dalam setiap langkah dan harapan,
Semangat penggerak takkan pudar.

Salam guru penggerak!
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan!

Guru SD, Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Probolinggo

Posting Komentar

© Agung Blog's. All rights reserved. Premium By Raushan Design